G—NEWS (DILI — Pada hari Selasa, 25 Maret 2025, di Salão Multiosos GMN, Bebora, Dili, buku Xanana-Sasulu Dame Nian diluncurkan dengan penuh kehormatan. Buku ini merupakan karya dari wartawan senior dan editor di kantor berita TATOLI.IP, Cancio “Casimata” Ximenes, yang dipersembahkan untuk mengenang perjuangan Xanana Gusmão, salah satu tokoh paling penting dalam sejarah kemerdekaan Timor Leste.
Buku Xanana-Sasulu Dame Nian adalah kumpulan artikel yang menyelami perjalanan hidup Xanana Gusmão pada masa penjajahan Indonesia, puisi-puisi karya Xanana, serta berbagai berita yang berkaitan dengan perjuangannya.
Episode 1 — Pencarian kakak yang hilang di pedalaman Kalimantan
Buku ini memberikan wawasan yang mendalam tentang peran Xanana Gusmão, baik sebagai pemimpin perjuangan maupun sebagai simbol perdamaian, yang dihormati tidak hanya di Timor Leste tetapi juga di dunia internasional. Karya ini menggambarkan momen-momen penting dalam perjuangan Timor Leste dan memperlihatkan keteguhan Xanana dalam menghadapi penindasan selama masa itu.
Peluncuran buku ini dilakukan oleh Perdana Menteri Timor Leste, Kay Rala Xanana Gusmão, yang memberikan apresiasi tinggi kepada Cancio “Casimata” Ximenes atas dedikasinya dalam menyusun buku ini. Dalam pidatonya, Xanana menyatakan rasa terima kasihnya kepada penulis yang telah bekerja keras untuk mencatat dan melestarikan sejarah melalui tulisan.
Buku ini, menurut Xanana, bukan hanya sekadar karya sastra, tetapi juga berfungsi sebagai dokumen penting untuk generasi mendatang agar dapat memahami perjuangan dan nilai-nilai yang terkandung dalam sejarah Timor Leste.
Pada kesempatan yang sama, Xanana Gusmão juga mengajak generasi muda untuk lebih aktif menulis, khususnya mengenai aspek-aspek penting dalam kehidupan Timor Leste seperti perang, budaya, alam, dan sejarah.
Xanana menegaskan pentingnya menulis sebagai alat untuk melestarikan memori sejarah bangsa dan memastikan bahwa nilai-nilai perjuangan dan kebudayaan dapat diteruskan dari generasi ke generasi.
Ia mengingatkan para pelajar dan generasi muda agar tidak terlalu banyak membuang waktu pada media sosial seperti Facebook, yang menurutnya tidak memberikan manfaat bagi kehidupan mereka.
Sebaliknya, Xanana mendorong mereka untuk membiasakan diri menulis, karena dengan menulis, mereka dapat menjaga dan mentransmisikan pengetahuan serta pengalaman hidup yang bisa menjadi pelajaran bagi anak cucu.
Cancio “Casimata” Ximenes, dalam penjelasannya mengenai judul buku tersebut, menyampaikan bahwa ia memilih judul Xanana-Sasulu Dame Nian untuk menggambarkan Xanana Gusmão sebagai simbol perdamaian.
Ia mengungkapkan bahwa ketika menulis artikel dalam Bahasa Indonesia tentang Xanana sebagai obor perdamaian, ia menerjemahkan ungkapan tersebut ke dalam bahasa Tetun sebagai “Xanana Sasulu Dame Nian,” yang akhirnya menjadi judul buku ini. Judul ini mencerminkan penghormatan terhadap peran Xanana dalam memperjuangkan perdamaian dan kemerdekaan di Timor Leste.
Buku Xanana-Sasulu Dame Nian menjadi sebuah dokumen sejarah yang tidak hanya menceritakan perjuangan Timor Leste, tetapi juga menekankan pentingnya perdamaian, rekonsiliasi, dan pelestarian nilai-nilai budaya.
Dengan peluncuran buku ini, Cancio Ximenes dan Perdana Menteri Xanana Gusmão turut mengingatkan masyarakat akan pentingnya menghargai dan melestarikan memori perjuangan melalui tulisan, serta mengajak generasi muda untuk lebih aktif menulis demi masa depan bangsa yang lebih baik.