G-NEWS (DILI) — Berdasarkan konferensi pers di Vatikan, Jumat (27092024), G-NEWS diakses di laman Vatican News Paus Fransiskus menyatakan empat negara yang dikunjunginya adalah Indonesia, Papua Nugini, Timor-Leste, dan Singapura. menjadi perjalanan Apostolik Internasional ke-45,
Dalam konferensi ini, Yang Mulia Paus Fransiskus menginformasikan kepada wartawan yang mendampingi ziarah tersebut mengatakan, dalam kunjungan ini diungkapkan perasaan cinta terhadap Timor Leste, kekaguman terhadap Singapura, puas terhadap Indonesia dan terkesan terhadap Papua Nugini.
“Timor-Leste mempunyai budaya yang sederhana, akrab dan bahagia. Ini adalah budaya kehidupan: kami mempunyai banyak sekali anak. Dan ketika saya berbicara tentang kunang-kunang, saya berbicara tentang ide-ide yang bisa datang dari luar untuk menghancurkan harmoni yang Anda miliki. Dan saya akan mengatakan satu hal lagi: Saya jatuh cinta dengan Timor Timur.”
“Saya tidak menyangka akan menemukan Singapura seperti ini. Mereka menyebutnya New York dari Timur, negara maju, masyarakatnya bersih, berpendidikan, kotanya, gedung-gedungnya besar. Selain itu, budaya lintas agamanya sangat baik.”
“Saya menyukai Papua Nugini dan melihat negara berkembang yang kuat. Kemudian, saya ingin pergi ke Vanimo untuk bertemu dengan kelompok pastor dan suster dari Argentina yang bekerja di sana dan saya melihat organisasi yang sangat bagus. Di semua negara, seni sangat berkembang: tari, ekspresi puisi lainnya… Namun di Papua Nugini dan Vanimo, perkembangan seni sangat mengesankan. Itu benar-benar membuat saya terkesan.”
“Indonesia adalah negara berkembang, dan salah satu hal yang mungkin perlu dikembangkan adalah hubungan sosial. Saya sangat senang dengan kunjungan saya ke negara itu. Cantik sekali!”
Topik lain dalam konferensi pers tersebut adalah perang di Gaza dan situasi dramatis di Tanah Suci. Satu pertanyaan berkaitan dengan topik pemilu Amerika dan kesulitan memilih seorang Katolik. Paus menggunakan kata-kata pembuka tentang Tiongkok, mendefinisikannya sebagai “sebuah janji dan harapan bagi Gereja”.
Mereka juga berbicara tentang hukuman mati, pelecehan terhadap anak di bawah umur, situasi di Venezuela dan kemungkinan perjalanan ke Argentina, dengan singgah di Kepulauan Canary. “Saya ingin pergi, itu orang-orang saya, tapi belum memutuskan.” Paus Fransiskus membatalkan kunjungannya pada bulan Desember ke Paris untuk pembukaan kembali Katedral Notre-Dame.
Yang Mulia Paus Fransiskus sedang melakukan kunjungan 12 hari ke Asia dan Oseania, mulai 1 hingga 13 September 2024.
Jurnalis : Martinho Belo
Editor Teks : Amito Qonusere Araújo